Mesin CNC
CNC singkatan dari Computer
Numerically Controlled, merupakan mesin perkakas yang dilengkapi dengan
sistem mekanik dan kontrol b erbasis komputer yang mampu membaca
instruksi kode N, G, F, T, dan lain-lain, dimana kode-kode tersebut akan
menginstruksikan ke mesin CNC agar bekerja sesuai dengan program benda
kerja yang akan dibuat. Secara umum cara kerja mesin perkakas CNC tidak
berbeda dengan mesin perkakas konvensional. Fungsi CNC dalam hal ini
lebih banyak menggantikan pekerjaan operator dalam mesin perkakas
konvensional. Misalnya pekerjaan setting tool atau mengatur gerakan
pahat sampai pada posisi siap memotong, gerakan pemotongan dan gerakan
kembali keposisi awal, dan lain-lain.
Demikian pula dengan pengaturan
kondisi pemotongan (kecepatan potong, kecepatan makan dan kedalaman
pemotongan) serta fungsi pengaturan yang lain seperti penggantian pahat,
pengubahan transmisi daya (jumlah putaran poros utama), dan arah
putaran poros utama, pengekleman, pengaturan cairan pendingin dan
sebagainya. Mesin perkakas CNC dilengkapi dengan berbagai alat potong
yang dapat membuat benda kerja secara presisi dan dapat melakukan
interpolasi yang diarahkan secara numerik (berdasarkan angka). Parameter
sistem operasi CNC dapat diubah melalui program perangkat lunak
(software load program) yang sesuai. Tingkat ketelitian mesin CNC lebih
akurat hingga ketelitian seperseribu millimeter, karena penggunaan
ballscrew pada setiap poros transportiernya. Ballscrew bekerja seperti
lager yang tidak memiliki kelonggaran/spelling namun dapat bergerak
dengan lancar.
Pada awalnya mesin CNC masih menggunakan memori berupa kertas berlubang sebagai media untuk mentransfer kode G dan M ke sistem kontrol. Setelah tahun 1950, ditemukan metode baru mentransfer data dengan menggunakan kabel RS232, floppy disks, dan terakhir oleh Komputer Jaringan Kabel (Computer Network Cables) bahkan bisa dikendalikan melalui internet. Akhir-akhir ini mesin-mesin CNC telah berkembang secara menakjubkan sehingga telah mengubah industri pabrik yang selama ini menggunakan tenaga manusia menjadi mesin-mesom otomatik.
Pada awalnya mesin CNC masih menggunakan memori berupa kertas berlubang sebagai media untuk mentransfer kode G dan M ke sistem kontrol. Setelah tahun 1950, ditemukan metode baru mentransfer data dengan menggunakan kabel RS232, floppy disks, dan terakhir oleh Komputer Jaringan Kabel (Computer Network Cables) bahkan bisa dikendalikan melalui internet. Akhir-akhir ini mesin-mesin CNC telah berkembang secara menakjubkan sehingga telah mengubah industri pabrik yang selama ini menggunakan tenaga manusia menjadi mesin-mesom otomatik.
Dengan telah berkembangnya Mesin CNC, maka benda kerja yang rumit sekalipun dapat dibuat secara mudah dalam jumlah yang banyak. Selama ini pembuatan komponen/suku cadang suatu mesin yang presisi dengan mesin perkakas manual tidaklah mudah, meskipun dilakukan oleh seorang operator mesin perkakas yang mahir sekalipun. Penyelesaiannya memerlukan waktu lama. Bila ada permintaan konsumen untuk membuat komponen dalam jumlah banyak dengan waktu singkat, dengan kualitas sama baiknya, tentu akan sulit dipenuhi bila menggunakan perkakas manual. Apalagi bila bentuk benda kerja yang dipesan lebih rumit, tidak dapat diselesaikan dalam waktu singkat. Secara ekonomis biaya produknya akan menjadi mahal, hingga sulit bersaing dengan harga di pasaran. Tuntutan konsumen yang menghendaki kualitas benda kerja yang presisi, berkualitas sama baiknya, dalam waktu singkat dan dalam jumlah yang banyak, akan lebih mudah dikerjakan dengan mesin perkakas CNC (Computer Numerlcally Controlled), yaitu mesin yang dapat bekerja melalui pemogramman yang dilakukan dan dikendalikan melalui komputer.
Mesin CNC dapat bekerja secara
otomatis atau semiotomatis setelah diprogram terlebih dahulu melalui
komputer yang ada. Program yang dimaksud merupakan program membuat benda
kerja yang telah direncanakan atau dirancang sebelumnya. Sebelum benda
kerja tersebut dieksikusi atau dikerjakan oleh mesin CNC, sebaikanya
program tersebut di cek berulang-ualang agar program benar- benar telah
sesuai dengan bentuk benda kerja yang diinginkan, serta benar-benar
dapat dikerjakan oleh mesin CNC.
Pengecekan tersebut dapat melalui layar monitor yang terdapat pada
mesin atau bila tidak ada fasilitas cheking melalui monitor (seperti
pada CNC TU EMCO 2A/3A) dapat pula melalui plotter yang dipasang pada
tempat dudukan pahat/palsu frais. Setelah program benar-benar telah
berjalan seperti rencana, baru kemudian dilaksanakan/dieksekusi oleh
mesin CNC.
Dari segi pemanfaatannya, mesin perkakas CNC dapat dibagi menjadi dua, antara lain:
- Mesin CNC Training unit (TU), yaitu mesin yang digunakan sarana pendidikan, dosen dan training.
- Mesin CNC produktion unit (PU), yaitu mesin CNC yang digunakan untuk membuat benda kerja/komponen yang dapat digunakan sebagai mana mestinya.
Dari segi jenisnya, mesin perkakas CNC dapat dibagi menjadi tiga jenis, antara lain:
- Mesin CNC 2A yaitu mesin CNC 2 aksis, karena gerak pahatnya hanya pada arah dua sumbu koordinat (aksis) yaitu koordinat X, dan koordinat Z, atau dikenal dengan mesin bubut CNC.
- Mesin CNC 3A, yaitu mesin CNC 3 aksis atau mesin yang memiliki gerakan sumbu utama kearah sumbu koordinat X, Y, dan Z, atau dikenal dengan mesin frsais CNC.
- Mmesin CNC kombinasi, yaitu mesin CNC yang mampu mengerjakan pekerjaan bubut dan freis sekaligus, dapat pula dilengkapi dengan peralatan pengukuran sehingga dapat melakukan pengontrolan kualitas pembubutan/pengefraisan pada benda kerja yang dihasilkan. Pada umumnya mesin CNC yang sering dijumpai adalah mesin CNC 2A (bubut) dan mesin CNC 3A (frais).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar